Re-Design Iklan Layanan Masyarakat
Hai !
kembali lagi dengan tulisan mengenai seputar dunia desain iklan, kali ini saya
akan membahas tentang hubungan psikologis manusia dengan sebuah poster iklan.
Hubungan yang dimaksud adalah kecenderungan manusia untuk tetap mengabaikan
sebuah poster iklan layanan masyarakat yang berisi peringatan untuk melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Dalam sebuah video, seorang pakar
membahas bahwa penemuan ahli mengatakan bahwa merubah perilaku seseorang dengan
pesan yang mengancam atau bernada negatif , tidak selalu efektif. Sebagai
contoh iklan sosial seperti ancaman narkoba, merokok, buang sampah.
Setelah menonton
video berikut, review yang bisa saya simpulkan dari pembicara yang menjelaskan
tentang hubungan piskologis manusia terhadap perubahan perilaku adalah manusia
sudah memiliki kecenderungan untuk mengubah perilaku orang lain dengan
menceritakan atau mengatakan hal yang berbau negatif atau akibat negative yang bisa
terjadi. Hal tersebut terbukti kurang efektif, karena memiliki boomerang effects,
atau efek penyangkalan dan membuat alasan yang sering kali dilakukan oleh
manusia. Sebagai contoh, pada saat seseorang mengatakan bahwa merokok
menyebabkan kematian yang lebih cepat, orang tersebut bisa berkata bahwa kakeknya
juga merokok , tetapi tetap berumur panjang.
Hasil
penelitian para ahli menemukan bahwa manusia lebih cenderung mendengarkan
sesuatu yang ingin mereka dengarkan saja (terutama hal-hal postif). Menurut hasil
studi, kemampuan manusia belajar dari sebuah berita atau hal-hal positif lebih
stabil dibandingan dari hal-hal yang negatif. Hal ini juga dipengaruhi oleh
usia, pada usia anak-anak hingga remaja, manusia sangat susah belajar dari
hal-hal yang bernada negatif, selain anak-anak dan remaja, kaum lansia juga
mengalami hal yang sama. Berbeda dengan orang dewasa, mereka lebih memiliki
kemampuan belajar dari hal-hal yang bernada negative, namun tetap saja tidak
stabil dan dipengaruhi oleh berbagai macam kondisi psikologis masing-masing
pribadi. Dengan memberikan contoh-contoh atau peringatan dengan gambaran yang
berbau negatif, manusia semakin lama akan memdistorsi gambaran tersebut menjadi
gambaran yang cukup umum dan positif sehingga menjadi lazim dilihat.
Maka dari itu,
daripada menggunakan hal-hal negatif atau peringatan, para ahli menyarankan 3
hal yang dapat digunakan untuk membantu merubah kebiasaan manusia. Tips yang
pertama adalah ‘social incentives’. Social Incentives adalah salah
satu cara yang bisa digunakan dalam berkomunikasi dengan memberikan sebuah
fakta atau data penggambaran hal yang dilakukan oleh orang-orang lain. Misalnya,
“9 dari 10 orang membayar pajak tepat waktu” kalimat sederhana ini bisa menarik
perhatian bahkan mengubah perilaku manusia, karena pada dasarnya manusia
memiliki kecenderungan ingin tahu apa yang orang lain telah lakukan, dengan
memberikan fakta tersebut, manusia lebih memberikan atensi mereka.
Tips yang
kedua adalah ‘immediate rewards’. Immediate rewards adalah salah
satu strategi komunikasi yang bisa dilakukan dengan cara memberikan penghargaan
secara langsung. Dibandingkan dengan memaparkan keuntungan-keuntungan yang
terjadi di masa depan setelah mengubah perilaku mereka, lebih baik langsung
memberikan pengharagaan kecil terhadap hal kecil yang sudah mereka lakukan,
entah sebuah pujian atau pemberian kecil, karena manusia merasa hal yang mereka
mungkin rasakan di masa depan terasa jauh dan belum tentu terjadi, sedangkan immediate
rewards memungkinkan manusia untuk lebih percaya terhadap pesan yang
disampaikan.
Tips yang
terakhir adalah ‘progress monitoring’. Hal ini merupakan cara komunikasi
yang harus dilakukan pembuat pesan yaitu dengan mengutamakan progress
dibandingkan dengan decline atau penurunan. Yang dimaksudkan adalah kita
harus mengutamakan progress yang telah dilakukan audience setelah
melakukan perubahan kecil yang telah dilakukan, bukannya mengatakan hal buruk
yang mungkin terjadi jika tidak melakukan perubahan perilaku. Tiga tips diatas
akan membuat pembaca, atau audience memiliki sense of control yang
penting untuk memotivasi mereka dalam melakukan perubahan perilaku.
Berdasarkan
3 tips yang telah saya baca dari ahli yang psikologis dari video diatas, saya
melakukan re-design atau desain ulang sebuah poster iklan layanan masyarakat.
Poster yang saya desain ulang adalah poster milik WHO atau World Health
Organization tentang keselamatan mengemudi, campaign iklan ini terdiri dari
5 seri iklan, namun saya akan mengambil salah satu contoh poster yang dibuat
WHO. Poster ini melarang pengendara untuk mengebut atau berkendara diatas batas
kecepatan aman. Poster ini memperlihatkan akibat yang bisa ditimbulkan jika
mengebut dan menabrak orang. 4 serian poster iklan lainnya adalah kesalahan-kesalahan
yang sering dilakukan dalam keselamatan mengemudi, yaitu mengemudi saat mabuk,
tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, dan menggunakan baju
terang saat jalan malam-malam.
Iklan campaign di atas semua menampilkan visual akibat yang ditimbulkan jika tidak mengutamakan keselamatan berkendara. Selain visual, teks yang ditampilkan berisi tentang fakta tentang angka kecelakaan, dan himbauan untuk menjadi orang yang menurangi angka kecelakaan. Menggunakan 3 tips berdasarkan video, saya mendesain ulang poster keselamatan berkendara oleh WHO diatas.
Iklan baru
yang saya desain ulang menggunakan visual dan teks yang lebih positif dan tidak
menggunakan visual akibat yang terjadi dengan menampakkan orang yang tertabrak.
Saya menggunakan pendekatan visual dan verbal yang lebih postif. Iklan Print-ad
yang saya desain ulang ini dibuat dengan pendekatan creative print-ad
sehingga memungkinkan audience untuk mencabut sebuah potongan poster yang bisa
menjadi immediate rewards bagi mereka.
Iklan yang sudah di desain ulang dimaksudkan untuk para pekerja yang berangkat pagi dan pulang larut dengan mengendarai mobil, karena sering kali kelelahan dan ingin segera pulang ke rumah, orang-orang tersebut sering mengebut dan mengemudi di atas batas kecepatan aman. Maka daripada memberikan visual-visual negatif yang malah di abaikan, saya menggunakan pendekatan dengan memberikan compliments sebagai penghargaan bagi ayah atau ibu yang bekerja untuk keluarga mereka, dan berkendara dengan hati-hati karena keluarga mereka menunggu di rumah. Selain itu iklan ini, juga memberikan kata-kata penyemangat bagi orang-orang yang bekerja tersebut. Iklan ini direncanakan akan ditempatkan di samping mesin GTO pada pintu-pintu toll, sehingga pengendara sambil melakukan tapping bisa sambil mencabut kata-kata penyemangat untuk lebih berhati-hati saat berkendara.
Referensi :
Comments
Post a Comment